10 Bahan Kosmetik Yang Sebaiknya Dihindari

Kosmetik? Aw aw, siapa sih yang gak tahu soal kosmetik, apalagi kaum hawa (tapi cowok-cowok juga make kok). Tapi eh tapi, ada bahan-bahan yang sebenarnya ada di dalam kosmetik mu yang sebenarnya gak baik buat kulit. Ayo mas-mas, mbak-mbak, diambil semua kosmetiknya, kita lihat satu-satu bahan-bahan nya apa aja.. Yuuk mari disimak..

1. Merkuri (Air Raksa)
Merkuri adalah logam yang biasa digunakan untuk campuran bahan perhiasan, fungisida, dan bekterisida. Tapi untuk bahan kosmetik merkuri tidak disarankan, bahkan dilarang! Kenapa? karena efek yang timbulkan dari merkuri sangat merugikan. Keracunan merkuri dapat menimbulkan gangguan pada susunan saraf pusat seperti kelainan kepribadian, tremor, pikun, insomnia, iritasi, dan depresi. Sedangkan efek pada sistem pencernanaan bisa terjadi stomatitis (sariawan) hipersalivasi (liur yang berlebihan), sakit saat mengunyah, dan gigi mudah lepas (noo! nggak banget). Sedangkan pada kulit efeknya dapat terjadi ulcer dan dermatitis. Hati-hati dengan krim pemutih mu, perhatikan struktur dan warna nya karena sebagian krim tidak mencantumkan mercuri pada produknya karena bahan ini memang dilarang untuk bahan kosmetik. Jika krim kalian berwarna mengkilat seperti mutiara dan ketika dipakai kulit mu cepat putih, hati-hati girls!! Pemutih yang baik tidak memberi perubahan dengan cepat, dia akan mengikuti siklus alami pergantian kulit mu. Jangan percaya dengan hasil yang instan, alih-alih bukan jadi cantik malah jadi rusak kulit mu, right?! 

2. Hidroquinone
Hidroquinone  juga biasa digunakan sebagai pemutih wajah. Cara kerja hidroquinone yakni mengurangi produksi melanin (yang menyebabkan warna kulit kalian berwarna coklat) pada kulit. Namun perlu dipertimbangkan lagi jika kalian ingin menggunakan hidroquinone sebagai pemutih kulit. Kenapa? Karena cara kerja hidroquinone yang mengurangi produksi melanin menjadikan kulit semakin rentan terhadap sinar UVA dan UVB (bahaya sinar UV baca di artikel mengapa perlu menggunakan tabir surya). Selain itu penggunaan hidroquinone juga bisa menyebabkan kulit lebih sensitif, mudah iritasi, dan meningkatkan resiko terjadi dermatitis kontak. Dari beberpa penelitian hidroquinone memiliki sifat karsinogenik (memicu kanker) itu sebabnya penggunaan hidroquinone perlu dihindari untuk bahan kosmetik. Jika kalian mendapatkan resep dari dokter berbahan hidroquinone, pihak dokter sebelumnya sudah memastikan dosis yang tepat serta memastikan bahwa manfaat lebih besar dari efek yang merugikan untuk kalian.

3. Kortikosteroid
Kortikosteroid topikal (oles) biasa digunakan untuk obat anti radang pada kulit. Beberapa krim menambahkan zat ini untuk meredakan radang jarawat, biasa pula dikombinasikan dengan antibiotik. Sebenarnya tidak masalah menggunakan kortikosteroid, namun akan jadi masalah jika digunakan dalam waktu yang lama. Efek yang terjadi jika pemakaian jangka panjang yakni penipisan kulit. Efek ini kadang dijadikan 'manfaat' untuk menimbulkan kesan kulit lebih putih. Tapi tentu saja girls, kulit tipis itu tidak sehat, right! Efek lainnya adalah bisa terjadi striae permanen (seperti gurat-gurat pada ibu hamil/ strech marks) dan telangiectasia (pembuluh darah kecil yang terlihat di kulit- tentunya kalian tidak mau kulit kalian terlihat seperti zombi dengan gurat-gurat pembuluh darah yang terlihat kan?). Pengunaan kortikosteroid jangka panjang malah bisa memicu munculnya jerawat. Selain itu pada area wajah, terjadi pertumbuhan rambut lebih dari biasanya. Bisa jadi yang awalnya kalian tidak memiliki kumis malah jadi tumbuh kumis tipis (not oke girls, it's not oke! walau sebagian pendapat bilang cewek kumisan itu manis).

4. Imidazolidinil Urea dan Diazolidinil Urea
Kedua bahan ini merupakan bahan pengawet yang biasa menjadi campuran pada kosmetik. Fungsinya untuk mencegah pertumbuhan bakteri. Silahkan cek pada produk-produk kosmetik kalian, karna kedua bahan ini bisa menyebabkan dermatitis (radang kulit), Hati-hati girls.

5. Pengharum
Pengharum atau fragrances biasa digunakan pada kosmetik sebagai wewangian. Sebagian produk kosmetik sebenarnya tidak terlalu perlu untuk menambahkan pengharum, namun untuk sabun perlu ditambahkan pengharum karena bau yang ditimbulkan seperti lemak jika tidak ditambahkan. Pengharum pada kosmetik disebagian orang manjadi bahan yang bertanggung jawab atas reaksi alergi yang terjadi.

6. Natrium Lauril Sulfat
Natrium lauril sulfat biasa digunakan pada kosmetik seperti sabun muka dan shampo. Penggunaan natrium lauril sulfat bertujuan untuk menciptakan busa, dan senyawa ini relatif aman. Namun interaksi yang terlalu lama akan menyebabkan iritasi dan kekeringan, karena deterjen akan membasuh lemak-lemak yang terdapat pada kulit. Jadi agar tetap terjaga kelembaban kulit mu, selalu gunakan pelembab setelah mencuci muka, atau gunakan pencuci muka yang tidak mengandung bahan ini.

7. Minyak Mineral (Mineral Oil)
Minyak mineral atau nama lain nya parafin cair adalah produk sampingan proses penyulingan (destilasi) minyak bumi. Ketika kalian menggunakan kosmetik mengandung minyak mineral, dia akan melapisi kulit secara utuh seperti dilpisi oleh plastik sehingga menutup pori-pori kulit. Akibatnya kulit akan mengalami penurunan kemampuan untuk mengeluarkan toksin atau racun dari pori-pori kulit. Efek lainnya kulit mengalami kemunduran fungsi sel dan menyebabkan penuaan dini.

8. MEA (Monoetanolamin) dan TEA (Trietanolamin)
MEA dan TEA keduanya digunakan untuk menjaga pH formula pada suatu kosmetik tetap stabil. Bahan ini juga tidak terlalu berbahaya, namun jika terjadi kontak dengan udara MEA dan TEA akan berubah menjadi senyawa yang menyebabkan iritasi yakni nitrosamin. Keduanya dapat menyumbat pori-pori sehingga terjadi komedo. Komedo gak ilang-ilang, cek lagi kosmetik kalian, mungkin saja terdapat bahan ini.

9. Toluen
Merupakan salah satu pelarut kimia yang biasa terdapat pada parfum, cat kuku atau kutek. Toluen digolongkan sebagai bahan buangan berbahaya. Efek dari senyawa ini dapat menyebabkan sakit kepala, iritasi mata, dan kehilangan daya ingat (aduh.. percuma kan udah dandan kece badai, pas diajak ngobrol malah lola, ah sudahlah).

10. DMAE (Dimetilaminoetanol)
DMAE biasa ditemukan pada produk pengencang wajah instan. Memang dalam jangka pendek kulit tampat berkurang kerutnya. Namun efek yang ditimbulkan nanti antara lain kerusakan sel dan pembengkakan.

Nah, itu tadi bahan-bahan dalam kosmetik yang sebaiknya kalian hindari, Ingat ya girls, cantik itu gak harus putih! Yang penting kulit kalian sehat, itu lebih baik. Jangan percaya hasil yang instan, tetap awasi produk yang kalian gunakan. Ayo, sebelum beli produk kosmetik cek dulu bahan-bahannya. Semoga bermanfaat dan tetap sehat yaa.. :)
thumbnail
Judul: 10 Bahan Kosmetik Yang Sebaiknya Dihindari
Rating: 100% based on 99998 ratings. 5 user reviews.
Ditulis Oleh

Artikel Terkait artikel :

0 komentar:

 
Copyright © 2013. About - Sitemap - Contact - Privacy
Marmoet Ijo oleh adhy